Kegiatan Plasma Nutfah SDG Hortikultura > Dokumentasi
Kegiatan-kegiatan dalam pengelolaan plasma nutfah akan menghasilkan data serta informasi yang bermanfaat bagi upaya pengelolaan maupun bagi calon pengguna yang berminat terhadap nilai guna dari plasma nutfah tersebut. Standar kegiatan dokumentasi plasma nutfah dari Komisi Nasional Plasma Nutfah meliputi tahapan: inventarisasi dan observasi data plasma nutfah tanaman hias, validasi dan transkripsi data, penyusunan system database, dan entry data.
Output kegiatan dokumentasi berupa database koleksi plasma nutfah yang disimpan dalam CD/File elektronik dan dalam bentuk sistem informasi berbasis web, buku katalog, buku deskriptor dengan tujuan agar mudah dimanfaatkan bagi berbagai pihak yang menggunakan.
Sistem Informasi Plasma Nutfah Tanaman Hias
Pada tahun 2001 Balithi telah membangun sistem dokumentasi yaitu SIDPN (Sistem Informasi Database Plasma Nutfah) tanaman hias menggunakan perangkat lunak MS Access 2000. Sistem dokumentasi tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) sub informasi komoditas yaitu anggrek, palmae, dan Jasminum. Pengembang sistem memecah informasi berdasarkan komoditas, hal ini dilakukan karena informasi yang diperoleh tidak lengkap untuk setiap komoditasnya dan belum ada standar baku yang diacu, sehingga paspor data untuk setiap komoditas berbeda-beda. Hal ini menyulitkan dalam membangun struktur basis data yang benar. Dari sistem dokumentasi tersebut telah dihasilkan katalog untuk ketiga komoditas tersebut yang menampilkan data paspor dan data karakter tanaman berdasarkan morfologinya.
Konsep arsitektur perangkat keras dan perangkat lunak sistem dokumentasi tersebut adalah stand alone. Artinya aplikasi sistem informasi, basis data, dan antarmuka (GUI) hanya ada pada satu komputer tidak bisa dilihat dikomputer lain pada waktu yang bersamaan. Kendala lain adalah bila sistem informasi tersebut di buka di komputer lain dan dilakukan updating data, maka data yang terupdate hanya ada pada komputer tersebut.Selain itu informasi yang ada pada kurator berbeda dengan informasi yang ada pada administrator sistem.
Hasil evaluasi dari sistem dokumetasi sebelumnya, didapat beberapa kendala dan peluang untuk mengembangkan sistem dokumetasi yang lebih efektif. Tahun 2004 pengembang sistem dokumetasi Balithi memutuskan untuk mengembangkan sistem dokumentasi berbasis client/server. Arsitektur perangkat keras dan perangkat lunak pun berubah konsepnya karena menggunakan teknologi jaringan lokal didalamnya. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan penggunaan LAN (Local Area Network) di Balithi.
Pada tahun yang sama telah dibangun sistem dokumentasi plasma nutfah tanaman hias yaitu SIMPLAS/IOCGIS versi 1.00. Dengan arsitektur clint/server ini, pengelolaan sistem dokumetasi menjadi tersentralisasi dimana semua komputer (client) yang terhubung pada server. Aplikasi sistem dokumentasi di install pada komputer client dan pada komputer server diletakkan basis data. Hal ini menjadikan basis data lebih efektif dan efisien dari segi pemeliharaan dan integrasi datanya terjamin, karena setiap kurator yang melakukan update atau menambah datanya akan disimpan dalam server, sehingga hanya ada satu basis data dalam satu sistem dokumentasi.