Kegiatan Plasma Nutfah SDG Hortikultura > Karakterisasi


Karakterisasi merupakan kegiatan mengidentifikasi karakter-karakter penting yang bernilai ekonomis atau yang merupakan penciri varietas yang bersangkutan. Kegiatan karakterisasi  memiliki arti penting yang akan menentukan nilai guna tanaman bersangkutan

Karakter yang dideskripsikan adalah karakter kualitatif (karakter yang diturunkan, mudah dilihat dengan mata dan terekspresikan disemua lingkungan) dan karakter kuantitatif (karakter yang dipengaruhi oleh lingkungan)

Setiap aksesi dicatat karakter-karakter dan sifat tanaman sesuai dengan deskriptor masing-masing komoditas. Beberapa komoditas telah tersedia standar deskriptor dari IPGRI, AVRDC, UPOV, INIBAP, dan lain-lain.


Karakterisasi Tanaman Hias Anggrek

Karakterisasi bedasarkan pada Panduan Karakterisasi tanaman anggrek (Balithi, 2007a). Karakterisasi anggrek dilakukan secara bertahap. Karakterisasi telah dilakukan sejak tahun 2000-2003, namun menggunakan deskriptor yang masih sederhana dan disimpan dalam database menggunakan aplikasi Microsoft Acces 2000. Mulai tahun 2004, telah disusun deskriptor yang mencakup beberapa genus anggrek telah dilakukan pada lebih dari 150 aksesi anggrek. Data karakterisasi didokumentasikan dalam database sistem informasi Plasma Nutfah Balithi menggunakan aplikasi IOCGIS ver.2 dan dicetak dalam bentuk katalog.


Karakterisasi Tanaman Hias Aglaonema

Hingga saat ini belum terdapat panduan karakterisasi dan deskriptor list yang baku untuk tanaman Aglaonema.  Panduan Karakterisasi Tanaman Hias Aglaonema yang disusun oleh Balithi, berdasarkan kompilasi pustaka yang berasal dari A Revision of the Genus Aglaonema (Nicholson, 1969), The Genera of Araceae (Mayo, et. al., 1982), Aroids; Plants of The Arum Family (Brown, 1988), Garden’s Bulletin Singapore (Hay, 1998) dan kontribusi personal dari pakar Araceae dan DUS Test untuk Aglaonema di beberapa negara seperti Perancis, Africa Selatan dan Selandia Baru.

Penentuan skor sangat sulit dilakukan mengingat begitu beragamnya tanaman Aglaonema, terutama bila diketemukan keragaman morfologi yang sangat besar. Penentuan skor dalam panduan ini mengikuti metode untuk pengujian DUS yang telah diaplikasikan oleh beberapa penyelenggara DUS test tanaman ini (Kwakkenbos, 2001; Sadie, 2002 dan Barnaby, 2001). Skor menggunakan skala 1 hingga 9. Nilai 0 menunjukkan bahwa deskripsi karakter tidak dapat diobservasi (Hintum dan Hazekamp, 1993).

Data karakterisasi didokumentasikan dalam database sistem informasi Plasma Nutfah Balithi menggunakan aplikasi IOCGIS ver.2 dan dicetak dalam bentuk katalog.